Kamis, 13 April 2017
Cerpen ( DESAKU YANG INDAH )
DESAKU YANG INDAH
Disuatu desa yang sangat gersang, ada seorang
laki-laki paruh baya yang bernama pak tono merasakan panasnya bumi sekarang
ini. Tak ada satu pun tanaman yang hidup di desa mereka,sehingga kalau musim
hujan datang desa ini selalu banjir dan longsong . Pak Tono berfikir kalau saja
dia bisa mengajak warga desa banyuanyar untuk menanam pohon disekitar halaman
rumahnya,mungkin bisa mengurangi panasnya terik matahari dan bahaya banjir dan
lonngsong. Ditengah memikirkan hal itu, ada anak muda yang mengagetkan
dia.anak muda itu adalah
reza,keponakannya pak tono.
“dddoooorrrr,,,”aksi
reza mengagetkan pamannya.
“eh,,kamu za,,ada apa kamu kesini??”Kata
pamannya.
“cuma
main aja paman,,paman koq bengong sich,,,apa yang sedang paman pikirkan??”Kata
Reza.
“paman
lagi bingung nich,,, gimana ya caranya agar bisa mengajak warga disini untuk
memelihara alam??”
“memelihara
alam paman??desa sini kan gersang apanya yang mau dipelihara??”kata reza
penasaran
‘nah,,dari
itu paman ingin mengajak warga disini untuk menanam pohon za,,tapi paman
bingung gimana cara awalnya za”paman menjelaskan.
“ginni
aja paman,,paman kan dekat sekali tuh sama pak kades,gimana kalau paman membe
rikan usul itu waktu rapat nanti sore??”reza memberikan saran
pamanya
pun berikir lama,,sehingga keadaan hening tanpa suara,,,,
dan
tiba-tiba pamanya bersuara tapi mengagetkan reza yang lagi asyik dengan
handpone genggamnya.
“aaahhaaaa,bener kamu za,, nanti sore kan ada rapat
kelompok tani,siapa tahu pendapat paman mu ini bisa mereka terima,,kata paman.
“iya paman,coba aja dulu siapa tahu diterima,,sudah
jangan bingung lagi paman,,”kata reza menenangkan pamannya
“:makasih ya za,,kamu memang ponakannya paman yang
pintar,,”memuji reza.
iya donk paman,,,”kata reza.
***
Di malam yang cerah di desa
banyuanyar terlihat sunyi hanya jangkrik yang mengganggu telinga. dibalai desa
sedang ada pertemuan kelompok tani yang sedang bertukar pendapat, salah satunya
pak tono. dan pak kades pun memulai membuka acara.
“selamat
malam bapak-bapak, di malam yang cerah ini, kita masih bisa bertemu dibalai
desa yang penuh berokah ini, bicara tentang desa kita akhir-akhir ini kita
mulai merasakan panasnya bumi ini dengan adanya globalisasi ditambah lagi musim
hujan sudah dekat dan di desa kita ini tidak ada tanaman yang bisa
menyejukkan,menyerap air,dan indah untuk dipandang. maka dari itu saya
mengadakan rapat ini untuk membicarakan lebih lanjut. apa yang harus kita
lakukan agar desa kita ini agar menjadi desa yang sejuk,asri,dan nyaman??
mungkin bapak-bapak punya usul??”tanya pak kades
bapak - bapak yang hadir dalam rapat ini, hanya
saling pandang memandang tanpa ada yang mengancungkan tangannya, sehingga pak
tono memberanikan diri untuk berbicara.
“saya pak,bagaimana kalau kita mengadakan tanam 1000
pohon di sekitar halaman kita atau kita menyiapkan satu lahan tanah untuk
ditanami pohon atau lahan hijau, nantinya bisa membuat desa ini sejuk pak?”
kata pak tono berpendapat
“maaf pak,saya kurang setuju dengan pendapatya pak
tono, tanam 1000 pohon itu tidak mudah pak, kalau tidak ada kerja sama yang
baik antar warganya,sedangkan didesa
kita ini warga-warganya sibuk dengan pekerjaannya sendiri,kurang mementingkan
lingkungan disekitarnya,kalau acara ini jadi terus tidak ada yang ikut serta
dalam penanaman ini kan sia-sia, apalagi aliran air di desa kita ini kurang
begitu baik,1000 pohon itu terlalu banyak kita mau dapat dari mana bibit pohon
sebanyak itu??” kata pak ruslan
“maaf pak,saya setuju dengan pendapak pak ruslan,apalagi
desa kita ini tidak pernah mendapatkan penyuluhan bagaimana cara menanam pohon
yang baik,tanah kita juga gersang kurang baik untuk ditanaami,mungkin bisa
ditanami tapi tidak bisa bertahan lama untuk hidup dan apa sih manfaat menanam
pohon sebanyak itu?.”kata pak yono
“terima kasih buat bapak-bapak yang sudah mengajukan
pendapatnya,mungkin pak tono mau menanggapin pendapatnya pak ruslan dan pak
yono??”kata pak kades
“baik pak terima ksih,saya akan menjawab pertanyaan
pak ruslan dan sekaligus pak yono,manfaat menanam pohon itu banyak
pak,diantaranya pohon menyerap dan menyimpan air,kalau kita menanam pohon, air
yang dari air hujan sedikit demi sedikit akan tersimpan di akar pohon yng akan
embuat tanh kita subur dan perairan kita akn baik.apalagi kita punya pupuk
organic tmbah suburlah tanah kita.mungkin di awal penanaman pohon ini tidak
akan besar manfaatnya tapi nanti setelah pohon ini besar maka manfaatnya sangat
besar sekali buat kita dan anak cucu kita.”pak tono menjelaskan
“kalau soal bibit biar saya saja yang
mengurusnya,saya punya kenalan orang perhutani mungkin bisa cepat kita
mendapatkan bibit dengan bantuan teman saya itu,permintaan bibit ini tanpa
biaya jadi kita tidak perlu megeluarkan uang.” tambah pak kades.
Meski sudah berdebat
panjang lebar, namun masih ada saja warga yang tidak menyetujui penanaman 1000
pohon ini.mereka belum sadar akan pentingnya menanam pohon. Memang sulit
menyatukan pikiran orang tidak seperti membalikkan telapak tangan kita.
***
Seperti biasanya,desa ini masih tidak ada yang berubah. Sedangkan pak kades dan pak
Tono masih mencari cara buat menyakinkan warga bahwa menanam pohon itu penting
bagi kita. Tepatnta dibalai desa Pak Kades dan jajarannya mengadakan rapat
kecil-kecilan.
“Bagaimana ini pak, warga tidak setuju dengan
penanaman pohon ini, padahal musim hujan sudah dekat?” Tanya pak Tono
“saya juga bingung pak harus gimana lagi menyakinkan
warga itu,,mungkin yang lain ada usul??”Tanya pak Kades pada jajarannya.
“saya pak,bagaimana kalau kita menanam,disekitar
rumah kita dulu, kalau ada warga yang melihat manfaat pohon yang ada disekitar
kita,mungkin mereka akan sadar pentingnnya menanam pohon.”ujar Ridwan
jajarannya pak Kades.
“saya setuju dengan pendapatnya kamuu Ridwan, tapi
bagaimman kita bisa menanam kalau bibinya tidak ada,karena tidak mungkin kita
meminta ke perhutani dengan jumlah bibit yang sedikit.”kata pak Kades.
Semua yang ada di rapat itu bingung,hingga rapat itu
tidak menghasilkan keputusan. Dengan tangan hampa dan muka tidak bersemangat
pak Tono pun pulang.
***
Hari demi hari sudah terlewati,semua
cara telah dilakukan Pak Kades untuk menyakinkan warga hingga akhinya musim
hujan pun tiba, mungkin awalnya masih biasa-biasa saja.sungai di pembatas desa
pun belum beraksi.warga yang tidak setuju dengan penanam pohon pun mengejek pak
Tono,karena menurut mereka tanpa pohon pun desa mereka baik-baik saja tidak
seperti yang dibicarakan. Pak Tono hanya bisa diam tapi bumi tidak bisa
diam,hingga suatu hari ada hujan yang amat sangat lebat disertai angin yang
sangat kencang sepertinya rumah-rumah warga mau dibawa terbang. Tidak ada yang
berani keluar rumah, hujan dan angin itu semakin kencang hingga 5 jam. Semua
warga telah ketakutan apalagi pak Tono.
“ bagaimana ini bu,hujan disertai
angin semakin kencang,apa mungkin ini aka nada banjir ya bu?”Tanya pak Tono
pada istrinya.
“sudahlah pak jangan khawatir begitu, berdoa saja
semoga desa kita terhindar dari banjir”.kata bu Tono
Pak tono tetap saja tidak biasa tenang, mondar
mandir kesana kesini hanya itu yang dilakukan pak tono. Apa yang dipikirkan pak
Tono pun benar, air sungai sudah meluap, ada warga yang dekat dengan sungai
berlari memberitahukan warga agar cepat mengungsi karena banjir akan
datang,semua warga berhamburan keluar mecari tempat pengungsian, tidak peduli
dengan hujan yang sangat deras karena yang dipikirkan mereka keselamatan mereka
dan harta bendanya.
***
Tiga hari desa banyuanyar telah
digenangi air,dan sekarang airnya sudah surut tinggal sampah-sampah yang
berserakan. Pak Kades menyuruh warga untuk bekerja bakti untuk membersihkan
rumah dan disekitarnya. Setelah menyelesaikan kerja bakti pak kades menyuruh
warga agar berkumpul di balai desa untuk membicarakan penghijauan untuk desa
banyuanyar ini. Semua warga pun berbondong-bondong pergi ke balai karena mereka
tidak ingin banjir tahun ini tidak kembali lagi ditahun depan maupun
ditahun-tahun selanjutnya. Tanpa ada debat yang panjang semua warga setuju
dengan adanya penanaman pohon,warga yang dulunya bersikeras untuk tidak melaksanakan
penanaman ini pun sekarang sudah setuju.
***
Dan keesokan harinya….
Hari ini seperti hari biasa tak ada yang
berbeda,hujan terus mengguyur desa banyuanyar meski tidak sederas waktu
itu.warga belum menyiapkan lahan untuk ditanami pohon karena bibitnya belum ada
dan belum ada perintah dari pak kades. namun pak kades sudah menyiapkan surat
untuk permintan pohon ke perhutani,dan dia mengutus pak tono untuk berangkat ke
perhutani untuk menemui pak dedi teman dari pak kades. sesampainya di
perhutani….
“assalamualaikum pak,maaf mau tanya, dimana
ruangannya pak dedi?”tanya pak tono
“waalaikum salam,iy ini pak saya sendiri,dari desa
banyuanyar ya?” tanya pak dedi balik.
“iya pak,ini saya mau mengantarkan surat permintaan
bibit untuk desa saya.”kata pak tono
perbincangan antar mereka terus berlanjut,saking
asyiknya bertanya-tanya tentang pohon dan lingkungan sampai lupa kalau hari
sudah siang,sehingga pak tono berpamitan pulang,dia sudah banyak bertanya dan
sudah banyak pula ilmu yang didapatnya. dia pulang dengan hati senang karena
bisa melaksanakan tugas dan bisa mendapatkan ilmu tentang menanam pohon yang
bis pak tono berikan kepada teman-teman di sekidikit tapi bisa bermanfaat
banyak.
***
sebelum bibit pohon itu datang pak kades
mengumpulkan warga desa banyuanyar dibalai desa. pak kades memberitahukan kalau
hari minggu ini akan ada tanam 1000 pohon di desanya dan akan dibantu dari
perhutani. dan sebelum menanam pohon pak kades menganjurkan untuk membersihkan
halaman disekitarnya, agar nanti waktu penanaman tidak berserakan dengan
sampah-sampah. semua warga pun setuju untuk membersihkan desa mereka,meski desa
mereka gersang tapi tidak ada salahnya untuk membersihkannya agar terlihat bersih.acra bersih-bersihnya akan
dilaksanakan hari sabtu dan menanam
pohonya akan dilaksanakan hari minggunya, dan pak kades meminta agar warga desa
banyuanyar meluangkan waktunya dan berpartisipasi dalam acara ini.
***
tiga
hari telah berlalu tapi tidak ada kabar dari perhutani. pak tono gelisah karena
hari penanaman pohon pun sudah dekat,sehingga dia bergegas untuk menanyakannya
ke rumah pak kades. seesampainya disana…
“maaf pak kades saya ingin tahu
informasi tentang bibitnya,apa sudah ada kabar dari perhutani??”tnya pak tono
“oh iya pak,saya hampir lupa,untung bapak ingatkan
saya,belum ada kabar sebentar saya telfon dulu ya pak,makasih udah ingatin saya
ya,,,”ujar pak kades
“iya pak sama-sama,silahkan pak kalau mau
nelfon”kata pak tono
Pak kades pun menelfon pak dedi,dan ternyata
bibitnya masih bisa diambil hari sabtu pagi didesa sebelah, pak kades dan pak
tono pun bahagia mendengar kabar itu,dan pak kades pun mengumumkan ke warga
desa banyuanyar untuk menyiapkan lahan dan peralatan-pelaratan untuk kerja
bakti dan penanaman pohon.sebelum ada kerja bakti dan penanaman pohon hari
jumat akan ada penyuluhan dari perhutani agar nantinya dalam penanamaan pohon
itu bisa berjalan dengan baik dan benar.
***
Hari jumat telah tiba desa
banyuanyar, semua warga berbondong-bondong utuk mnghadiri penyuluhan penanaman
pohon dib alai desa. Tua , muda , kecil, besar pun I kut meramaikan acara
tersebut. Acara penyuluhan sudah dimulai yang dibuka oleh pak kades dan
dilajutkan oleh orang dari perhutani yaitu pak dedi. Pak dedi ini mejelaskan
secara mendatail apa itu pohon,apa saja manfaatnya,bagaimana cara
menanamnya,cara merawatnya dan bagaimana cara menikmati hasil dari ppohon
tersebut.
Panjang lebar pak dedi telah menjelaskan ke warga desa
banyuanyar,warga antusias untuk mengikuti acara tersebut buktinya banyak yang
bertanya yang belum dimengerti mereka. Tanpa disadari waktu yang ditentukan
sudah habis,acara telah selesai, warga pulang kerumah masing-masing dengan hati
senang untuk acara besok.
***
Hari sabtu yangditunggu sudah tiba
warga desa banyuanyar bergegas untuk membersihkah halaman rumahnya dan
sekitarnya agar bersih dari sampah- sampah yang berserahkan. Setelah
membersihkan halaman mereka menyiapkan beberapa lahan untuk ditanami pohon.
Mereka menggalinya agar bisa bisa mengerjakannya, karena pohon yang akan
ditanam bukan hanya 10- 50 pohon tapi 1000 pohon. Selain menyiapkan lahan untuk
ditanam beberapa warga ada yang mengambil bibitnya di desa sebelah.
***
Pagi yang cerah,sinar matahari sudah
menyinari bumi dengan teriknya yang amat sangat panas,namun tidak ada satu
warga pun yang mundur untuk mengikuti acara ini meski terik menyinari. Semua
warga telah berkumpul dibalai desa untuk mengikuti menanam 1000 pohon. Dengan
dihadiri perwakilan dari orang perhutani acara penanaman 1000 pohon pun
dimulai.
Dengan hati yang senang ssemua warga
menanam pohon tanpa lelah, higga akhirnya semua sudut desa banyuanyar pun telah
ditanami pohon. Setelah ini mereka hanya menyiram dan memberi pupuk tiap hari.
Dalam acara ini tidak hanya orang tua yang menanam tapi anak muda dan anak
kecil pun ikut serta dalam penanaman 1000 pohon. Mereka senang sekali bisa
ikut serta dalam peneneman pohon
tersebut, karena suatu hari nanti pohon ini akan bisa dinikmati mereka sendiri.
Hari, minggu , bulan , tahun telah berlalu, pohon-pohon yang ditanam
sudah besar, desa yang dulunya gersang sekarang telah menjadi desa yang
aman,bersih,nyaman asri dan sejuk. Semua keadaan di desanya sudah berubah. Anak
muda di desa banyuanyar juga mengadakan kelompok atau organisasi peduli lingkungan. Setiap minggu
seelalu ada kegiatan bersih-beraih dan peenanaman kembali pohon yag sudah bisa
ditebang. sehingga pohonya bertambah banyak dan desa banyuanyar pun tambah
hijau dan bersih sekaligus mendapatkan penghargaan desa erhijau dan terasri
tahun 2013.
5 VIDEO TERJUN INDOINESIA